- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Remaja Muslim dalam Menyikapi Hari
Valentine / Valentines Day
Allah swt. Berfirman, dalam QS.
Al-Baqarah : 120
وَلَن
تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ
قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم
بَعۡدَ ٱلَّذِي جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا
نَصِيرٍ ١٢٠
120.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu.”
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.: Surah Al-Isra : 36
وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ
وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسُۡٔولٗا ٣٦
36. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Kondisi Remaja Muslim saat ini
Banyak remaja muslim yang ikut
merayakan hari valentine / valentine day (khususnya dikota-kota besar) yang
latah atau spontan dalam mengikuti trend masa kini, diantaranya, apabila kita
telususri alasan mereka kenapa ikut merayakan hari tersebut? Kebanyakan dari
Mereka tidak mengetahui bagaimanakah sejarah hari valentine. Mereka terlihat asal
ikut-ikutan, biar dikatakan ngetrend, gaul, modern dsb.
Biasanya dalam merayakannya mereka
saling memberi kado, lebih-lebih pada orang yang dikasihi, yang paling marak
adalah coklat yang macam-macam warna dan bentuknya, kemudian berbagai souvenir,
dihari itu pedagang coklat dan souvenir laris manis.
Sahabat
Mari Kita sedikit tela’ah ada apa sebenarnya
dibalik hari valentine tersebut?
Propaganda Yahudi dalam
menghancurkan Islam
Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer
dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan
kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan
generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum
penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”
Sejarah munculnya Hari
Valentine
Versi 1
Berkata Peguam Zulkifli
Nordin (peguam di Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya :-
"VALENTINE" adalah nama seorang paderi.
Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah hari kejatuhan Kerajaan
Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari tersebut sebagai hari
'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!! Tumbangnya Kerajaan
Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda Semua Ambil
Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini kerana
hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol.
Versi 2
Sebenarnya ada banyak versi yang
tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya
kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika
dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15
Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian
upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama,
dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada
hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap
pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi
pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada
15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala.
Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita
berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi
lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi
agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma
mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain
mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya
adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub
judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496
M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan
Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang
kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).
Kaitan Hari Kasih Sayang
dengan Valentine
The Catholic Encyclopedia Vol. XV
sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14
Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi.
Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud,
juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap
sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar
Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena
menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang
Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan
menaruhnya di terali penjaranya.
Versi kedua menceritakan bahwa
Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam
medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda
untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak
pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The
World Book Encyclopedia, 1998).
Versi lainnya menceritakan bahwa
sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai
pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta
kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari
Valentinusmu”.
Dari penjelasan di atas dapat kita
tarik kesimpulan:
1.
Valentine’s
Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan
kesyirikan.
2.
Upacara
Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama
Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine
menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14
Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
3.
Hari
valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap
sebagai pejuang dan pembela cinta.
4.
Pada
perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan
dihiasi nama “hari kasih sayang”.
PANDANGAN ISLAM
Sebagai seorang
muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu
saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.: Surah Al-Isra : 36
وَلَا
تَقۡفُ
مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ
وَٱلۡبَصَرَ
وَٱلۡفُؤَادَ
كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسُۡٔولٗا ٣٦
36. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya
Dalam Islam
kata “tahu” berarti mampu mengindera (mengetahui)
dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai
pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat
melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa,
kapan (bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
Oleh kerana itu
Islam amat melarang kepercayaan yang mengarah kepada suatu kepercayaan lain
atau dalam Islam disebut Taqlid Buta.
Hadis Rasulullah s.a.w:
Dari Ibn Umar beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu alaihi
wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk
bagian dari mereka” (HR Abu Dawud, hasan)
maksudnya dalam bentuk :
·
Berpenampilan
dengan pakaian mereka
·
Berperilaku
seperti gaya hidup mereka
·
Beretika
dengan etika mereka
·
Berjalan
di atas jalan hidup dan petunjuk mereka
·
Berpakaian
seperti pakaian mereka
·
Dan
mengikuti sebagian perilaku mereka (yang khusus)
Ini semua termasuk perbuatan menyerupai orang kafir yang
sebenar-benarnya, karena adanya kesesuaian dalam perkara fisik maupun batin,
maka (siapa yang melakukan perbuatan ini) termasuk dalam golongan mereka.
Ibnu Taimiyah menjelaskan, tidak diragukan lagi
bahwa umat Islam ada yang kelak akan mengikuti jejak Yahudi dan Nashrani dalam
sebagian perkara. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 27: 286.
Syaikhul Islam menerangkan pula bahwa dalam
shalat ketika membaca Al Fatihah kita selalu meminta pada Allah agar
diselamatkan dari jalan orang yang dimurkai dan sesat yaitu jalannya Yahudi dan
Nashrani. Dan sebagian umat Islam ada yang sudah terjerumus mengikuti jejak
kedua golongan tersebut. Lihat Majmu’ Al Fatawa, 1: 65.
Imam Nawawi –rahimahullah– ketika
menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr
(sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan
tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin
sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin
mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam
hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu
mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat
ini.” (Syarh Muslim, 16: 219)
Apabila kita tidak menjaga agama ini, maka mau mencari agama apa lagi yang lebih baik dari Islam, yang terjadi hanyalah kerugian yang nyata dunia dan akhirat apabila kita keluar dari Agama yang Mulia ini.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran
(keluarga Imran) ayat 85
وَمَن
يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي
ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥
85.
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.
Sumber:
Tulisan Muhammad Abduh Tuasikal
dan lain-lain
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar