- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KONSEP DIRI
وَٱعۡتَصِمُواْ
بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ
عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم
بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ
فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ
لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ ١٠٣
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan
kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk
(QS. ALI IMRAN : 103)
Ada 19 ayat tersebar dalam AlQuran
tentang berpegang teguh dengan makna konsep diri
A.
Pengertian Konsep Diri
Konsep diri
dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang
terhadap dirinya. Konsep diri merupakan pelajaran awal seseorang mengenai
keberadaan dirinya, dan istilah self concept atau konsep diri menurut beberapa
penulis mengartikan sebagai citra diri, yang mengandung pengertian yang sama
yaitu gambaran seseorang terhadap dirinya yang meliputi perasaan terhadap diri
seseorang dan pandangan terhadap sikap yang mendorong berperilaku.
Sehubungan dengan
konsep diri, beberapa hal mulai berkembang pada masa remaja, antara lain:
- pengetahuan tentang diri sendiri bertambah
- harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul
- terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi kehidupan
Kita
bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang, yakni:
- Konsep diri positif (tinggi) dan konsep diri negatif (rendah). Sudut pandang ini digunakan untuk membedakan apakah kita memandang diri sendiri baik (positif) atau buruk (negatif).
- Konsep diri fisik dan konsep diri sosial. Sudut pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita.
- Konsep diri emosional dan konsep diri akademis. Dengan sudut pandang ini kita bisa membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh perasaan/faktor psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan.
- Konsep diri riil dan konsep diri ideal. Sudut pandang ini membedakan diri kita yang nyata/sebenarnya dan yang kita cita-citakan.
B. Jenis-Jenis Konsep
Diri
Konsep diri terbagi atas konsep diri yang negative dan
konsep diri yang positif R.B.Burns,1993 (dalam inge hutagalung,2007).
Karakteristik mengenai konsep diri yang negative secara umum tercermin dari
keadaan diri sebagai berikut:
1. orang yang memiliki konsep
diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
- Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.
- Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.
- Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
- Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
2. Sedangkan orang yang memiliki konsep diri
yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:
- Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.
- Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.
- Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.
- Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.
- Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut
Stuart dan Sudeen (dalam Inge hutagalung,2007) ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari
teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang
terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri), untuk lebih jelasnya
mari kita baca lebih lanjut tentang “Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri”
berikut ini:
1. Teori perkembangan.
Konsep diri belum
ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai
mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya
memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui
kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan
tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan
pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta
aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.
2. Significant Other (orang yang
terpenting atau yang terdekat)
Dimana konsep diri dipelajari
melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui
cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri
pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat,
remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang
dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan
sosialisasi.
3. Self Perception (persepsi diri
sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap
diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya
akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan
pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan
dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat
berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat
dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan.
Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan
sosial yang terganggu.
Disiarkan
pada hari Rabu, 10 Januari 2018
C. Proses
Pembentukan Konsep Diri
Konsep
diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia
dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap
atau respon orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak
untuk menilai siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh
dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang
kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Hal ini
disebabkan sikap orang tua yang misalnya: suka memukul, mengabaikan, kurang
memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji,
suka marah-marah, dan sebagainya—dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan,
kesalahan atau pun kebodohan dirinya.
Jadi anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dia
alami dan dapatkan dari lingkungan. Jika lingkungan memberikan sikap yang baik
dan positif, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuhlah
konsep diri yang positif.
Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya
tidak luput dari perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka
waktu tertentu, namun ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan situasi
sesaat. Misalnya, seorang merasa dirinya pandai dan selalu berhasil mendapatkan
nilai baik, namun suatu ketika dia mendapat angka merah. Bisa saja saat itu ia
jadi merasa "bodoh", namun karena dasar keyakinannya yang positif, ia
berusaha memperbaiki nilai.
D. Usaha-usaha untuk Mengembangkan
Konsep Diri Remaja
Remaja adalah pribadi yang sedang berkembang menuju
kematangan diri, kedewasaan. Untuk
itu, remaja perlu membekali diri dengan pandangan yang benar tentang konsep
diri. Remaja perlu menjadi diri yang memiliki konsep diri positif. Remaja perlu
menjadi diri yang efektif agar dapat mempengaruhi orang lain untuk memiliki
konsep diri yang positif. Remaja perlu menjadi diri yang mampu menciptakan
interaksi sosial yang saling mempercayai, saling terbuka, saling memperhatikan
kebutuhan teman, dan saling mendukung.
Pada remaja,
konsep diri akan berkembang terus hingga memasuki masa dewasa. Perkembangan
konsep diri remaja memiliki karakteristik yang khas dibanding dengan usia
perkembangan lainnya.
Sejak kecil
individu telah dipengaruhi dan dibentuk oleh pengalaman yang dijumpai dalam
hubungannya dengan individu lain, terutama dengan orang-orang terdekat, maupun
yang didapatkan dalam peristiwa-peristiwa kehidupan. Sejarah hidup individu
dari masa lalu dapat membuat dirinya memandang diri lebih baik atau lebih buruk
dari kenyataan sebenarnya (Centi, 1993).
Hurlock
(1999) mengatakan bahwa konsep diri bertambah stabil pada periode masa remaja.
Konsep diri yang stabil sangat penting bagi remaja karena hal tersebut
merupakan salah satu bukti keberhasilan pada remaja dalam usaha untuk
memperbaiki kepribadiannya. Banyak kondisi dalam kehidupan remaja yang turut
membentuk pola kepribadian melalui pengaruhnya pada konsep diri.
Pertanyaan
Membangun
konsep diri sbg muslimah
1. Mencari 1001
alasan mempositifkan pengalaman negatif
2. Mencari
informasi yg akan kita tuju sebanyak2nya
3. Mengantisipasi
tantangan dari sekitar kita atas perubahan yang kita lakukan
Menurut
Hurlock (1999), terdapat delapan kondisi-kondisi yang mempengaruhi konsep diri
remaja, yaitu:
4. Usia
kematangan
Remaja yang
matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa,
mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan baik. Remaja yang terlambat matang, yang diperlakukan seperti anak-anak,
merasa salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku
kurang dapat menyesuaikan diri.
5. Penampilan
diri
Penampilan
diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan yang ada
menambah daya tarik fisik. Setiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan
yang mengakibatkan perasaan rendah diri. Sebaliknya, daya tarik fisik
menimbulkan penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah
dukungan sosial.
6. Kepatutan
seks
Kepatutan
seks dalam penampilan diri, minat, dan perilaku membantu remaja mencapai konsep
diri yang baik. Ketidakpatutan seks membuat remaja sadar diri dan hal ini
memberi akibat buruk pada perilakunya.
7. Nama dan
julukan
Remaja peka
dan merasa malu bila teman-teman sekelompok menilai namanya buruk atau mereka
memberi nama julukan yang bernada cemooh.
8. Hubungan
keluarga
Seorang
remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan
mengidentifikasi diri dengan orang tersebut dan ingin mengembangkan pola
kepribadian yang sama.
9. Teman-teman
sebaya
Teman-teman
sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep
diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang
dirinya. Kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri
kepribadian yang diakui kelompok.
10. Kreativitas
Remaja yang
semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan dalam tugas-tugas
akademis, mengembangkan perasaan individualitas dari identitas yang memberi
pengaruh yang baik pada konsep dirinya
11. Cita-cita
Bagi remaja
yang mempunyai cita-cita yang tidak realistik, akan mengalami kegagalan. Hal
ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi bertahan dimana ia
akan menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang realistik tentang kemampuannya
akan lebih banyak mengalami keberhasilan dari pada kegagalan.
Daftar Pustaka
http://indraqaqa11.blogspot.com/2012/12/pembentukan-konsep-diri.html
http://layananbksmkn1depok.blogspot.com/2011/11/konsep-diri-remaja.html
http://www.psychologymania.com/2012/09/perkembangan-konsep-diri-remaja.html
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar