- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
TAUJIH, NASEHAT
DAN ARAHAN UNTUK PARA PEMUDA
DARI SYEIKH
ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH
BAZ
TERKAIT
DENGAN DIRI, AGAMA DAN UMATNYA
وَإِذۡ
قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ
إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣
Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"
Siapakah Syekh Abdul aziz bin Abdullah Baz, mari kita ta’aruf dengan
membaca biografinya dibawah ini :
BIOGRAFI :
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (bahasa arab: عبد العزيز بن
باز) adalah seorang ulama
kontemporer yang ahli dibidang sains Hadits, Aqidah, dan Fiqih. lahir di Riyadh
- Arab
Saudi tahun 1909 M/1330 H. Pada awalnya dia bisa melihat dengan normal,
namun pada usia remaja penglihatannya perlahan memburuk hingga puncaknya pada
usia sekitar 20 tahun dia pun mengalami kebutaan total. Syaikh Bin Baz pernah
menjabat sebagai mufti (penasehat agung) kerajaan Arab Saudi,
kepala majelis pendiri Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia), rektor
Universitas Islam Madinah, anggota dewan tertinggi Hai'ah Kibaril Ulama
(semacam MUI di Arab Saudi), dan ketua dari Dewan Risen Ilmu dan Fatwa
(al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'). Dia meninggal dunia pada
tahun 1999 M/1420 H dan disemayamkan di pemakaman Al-Adl, Mekkah.
Secara naluriah, insyaallah kita
akan lebih antusias dalam mempelajari apa yang disampaikan beliau, baiklah
sahabat langsung kita simak penuturan beliau untuk kita sebagai Pemuda.
Ada yang bertanya kepada Syekh Abdul
aziz bin Abdullah Baz,
Apa peran pemuda muslim dalam membangun masyarakat dan umat
islam?
Al-Quran yang Mulia menyebutkan
pemuda di banyak tempat. Begitu juga dalam sunnah yang shoheh. Apa nasehat anda
untuk para pemuda di seluruh dunia, terhadap agama, masyarakat dan umatnya? Semoga
Allah membalas kebaikan anda.
Bismillah
Pertama, Syekh Abdul aziz bin Baz
rahimahullah berkata: ‘Para pemuda pada setiap umat, mereka adalah tulang
punggung yang membentuk unsur pergerakan dan dinamisasi. Dikarenakan dia
mempunyai kekuatan (sehat Badan, Cerdas Pikiran, Semangat Tinggi) serta
produktif dengan kontribusi yang terus menerus. Dan suatu umat tidak runtuh
–seringkali - kecuali ada di pundak para pemuda yang punya kepedulian dan
semangat menggelora. Musuh-musuh Islam telah mengetahui hakekat ini, maka
mereka secepat mungkin membuat rintangan dijalannya atau merubah cara pandang
(hidupnya). Baik dengan memisahkan dari agama atau menjauhkan dari kedekatan
mereka dengan ulama’, dalil / pendapat yang benar atau dengan memberikan label
yang membuat mereka lari atau dengan memberi sifat yang tidak benar.
Mengkaburkan image yang Allah terangi pandangan mereka dalam masyarakatnya atau
membuat profokasi (buruk) dari sebagian pemerintahan.’ Fatawa Syekh Ibnu Baz,
2/365.
Kedua, dari penjelasan tadi bahwa pemuda
Islam mempunyai peran yang penting, kegiatan yang sangat strategis untuk
membangkitkan dirinya dari apa yang diinginkan kepadanya agar menjadi pembela
agama terhadap apa yang mengancamnya.
InsyaAllah
kita uraikan peran itu, Beliau menyampaiakan bekal kepada kita hanya 9
(Sembilan) poin saja, apa saja poin-poin tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Menuntut
Ilmu Agama.
Allah
berfirman,
هَلْ
يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ
أُولُو الأَلْبَابِ
“Katakanlah:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran.”
SQ.
Az-Zumar: 9.
Nabi
sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
طَلَبُ
العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَىْ كُلِّ مُسْلِمٍ
‘Mencari
ilmu itu wajib bagi setiap muslim.’ HR. Ibnu Majah dan ia hadits hasan.
Dengan
demikian ilmu syari’at islam wajib bagi setiap muslim. Oleh karena itu bagi
para pemuda, hendaklah bersegera (untuk mendatangi) halqah ilmu di sekolah /
madrasah, masjid-masjid, markaz Islam,
surau dlsb. Dan menyingsingkan lengan baju waktu kosongnya untuk menghafal
Al-Qur’an dan membaca buku-buku.
2. Mengajak
kepada Allah dan mengajarkan ilmu nya
Allah
berfirman,
(
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ
بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ )
آل عمران/104
“Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung.” SQ. Ali Imron: 104.
Berdakwah
dan mengajarkan adalah zakatnya ilmu. Maka wajib bagi orang yang menuntut ilmu
agama untuk menyampaikan kepada yang lainnya, dan memberikan saham agar dapat menjadi
wasilah hidayah orang kafir untuk masuk Islam serta memberikan hidayah orang
yang berbuat kemaksiatan menuju istiqamah (dalam beragama).
3.
Sabar atas gangguan orang lain
Allah
berfirman –lewat nasehat Luqman ketika menasehati anaknya,
( يَا
بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ ) لقمان/ 17 .
“Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah). SQ. Luqman: 17.
Merupakan
suatu keniscayaan – seringkali – seorang dai ditimpa gangguan perkataan atau
perbuatan. Hal itu jangan sampai menjadi penghalang dalam melanjutkan
dakwah kepada Allah. Agar diketahui bahwa para Nabi dan para utusan telah
menimpa mereka hal serupa sangat banyak sekali, sementara dia tetap berjalan
dalam petunjuk dan jalan-Nya, maka hendaklah bersabar dan mengharap (pahala).
4. Mentaati
perintah dan menjauhi larangan / Menjalankan syari’at
Pemuda
muslim adalah yang taat kepada Tuhannya Ta’ala. Tidak mendengar perintah agama,
melainkan dia yang pertama kali melaskanakannya. Dan tidak juga larangan
melainkan dia yang pertama kali menjauhinya. Layak bagi pemuda semacam ini
mendapatkan pahala di hari kiamat di bawah naungan Arsy Tuhannya. Diwaktu
matahari sangat dekat panasnya di atas kepada orang-orang. Dari Abu Hurairah
radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Tujuh
(golongan) yang Allah naungi di hari yang tidak ada naungan melainkan naungan
dariNya, Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ketaatan kepada Tuhannya..”
HR. Muttafaq’alaihi.
5.
Penyucian diri / Tazkiyatun nafs
Diantara
kebutuhan pemuda muslim, hendaknya meluangkan waktu untuk penyucian dirinya (jiwa).
Sehingga lebih semangat untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunnah, seperti
qiyamul lail, puasa di hari-hari utama (senin – kamis, ayaumul bidl, arafah,
dll), membaca wirid dan zikir harian. Ini adalah bekal pemuda agar tetap
konsisten dalam jalan hidayah. Disertai komitmen dari sesuatu yang diharamkan,
menjaga pendengaran dari kemungkaran. Begitu juga anggota tubuh lainnya, agar
terhindar dari dosa.
Diantara
yang selayaknya dijaga oleh pemuda muslim adalah menjaga diri, sebagai
realisasi dari wasiat Nabawi dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam ketika
berujar kepada pemuda:
“Wahai
para pemuda, barangsiapa diantara kamu semua yang mampu (menikah), maka
menikahlah. Karena hal itu lebih dapat menahan pandangan dan menjaga kemaluan.
Barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu
sebagai perisai.’ HR. Muttafaq’alaihi.
Kata
‘Al-Baah’ adalah kemampuan biaya pernikahan diantaranya mahar dan nafkah. Dan
kata ‘Al-Wija’ adalah perisai, karena puasa dapat melemahkan gejolak nafsu.
6.
Berkumpul di sekitar para ulama yang terpercaya /
Allah
berfirman,
“Dan
apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan,
mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan
Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).
Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu
mengikuti syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” SQ. An-Nisaa:
83.
Pemuda
muslim jangan mengikuti perasaan dan semangatnya. Akan tetapi berjalan sesuai
dengan jalan hidayah atas arahan para ulama’ terpercaya, para pakar yang
mempunyai ilmu luas, pengalaman yang bermanfaat. Sehingga mengikuti jalan
sesuai dengan nasehatnya, bekerja atas musyawarah darinya. Diharapkan hal itu
lebih banyak bermanfaat untuk umat dan agamanya. Hal itu lebih terjaga dari
propaganda membelokkan risalah kebenaran yang ditujukan kepada para pemuda dan
(dapat) menyebarkan cahaya (kebenaran) di muka bumi.
7. Menjadi contoh bagi orang lain. /
Memberikan contoh / tauladan
Ini adalah
kondisi pencari ilmu, para dai kepada Allah. Maka pemuda muslim yang
mengajarkan manusia dan mendakwahkan. Hendaklah jangan menyalahi perbuatan dari
ucapannya. Bahkan dia selayaknya berakhlak mulia yang dia serukan. Melaksanakan
ketaatan yang dia anjurkan kepada orang-orang. Dia sebagai contoh orang lain
dalam (mengemban) amanah, istiqomah, kejujuran, menjaga diri dan akhlak wajib
serta akhlak mulia lainnya.
8.
Bangga dengan agamanya dan tidak mengikuti orang-orang kafir ( tidak tasamuh )
Allah
berfirman dalam poin ini dan sebelumnya,
“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik
bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka
berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu
dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan
telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya
sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada
bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku
tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah." (Ibrahim
berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya
kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang
kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya)
ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala)
Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling,
maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji.” SQ. Al-Mumtahanah: 4-6.
Kebanyakan
yang kami lihat kelompok yang mengikuti orang kafir dalam pakaian, penampilan
dan gerakannya adalah kelompok para pemuda. Sangat disayangkan. Oleh karena
itu, peran penting bagi pemuda Islam adalah hendaklah dia bangga dengan
agamanya. Tidak malu menampakkan syiar-syiar (agama). Tidak pura-pura ketika
menunaikan ibadak kepada Penciptanya. Hal itu dapat membuat benci di hati
orang-orang kafir. Prilakunya jangan menyerupai penampilan, begitu juga dalam
pakaiannya. Hal itu menjadi panutan bagi para pemuda lain yang hanya
ikut-ikutan budaya jelek barat yang kafir.
9.
Berjihad dan mendermakan jiwa di jalan Allah
Umat Islam
membutuhkan kekuatan pemuda Islam, oleh karena itu pemuda mengerahkan dirinya
dengan mudah di jalanNYa untuk mengagungkan agamaNya. Ketika orang kafir
menyerang negara Islam, maka secepat (mungkin) mempertahankan dan membela
kehormatan umat Islam. Ketika keluarga dirampas, maka dia melindungi dan
menjaganya. Dia dalam setiap kondisi sebagai tentara Islam. Dia terlihat dimana
saja ketika dibutuhkan aktifitas dan kekuatannya. Sehingga dia dermakan dengan
murah kepada Tuhannya Ta’ala. Teladanya akan hal itu adalah pemuda muslim dari
kalangan para shahabat yang mulia. Seperti Ali bin Abi Tholib yang tidur di
ranjang Nabi sallallahu’alaihi wa sallam di malam hijrahnya. Abdullah bin Abu
Bakar radhiallahu’anhu dimana beliau mencari kabar Quraisy dan memberitahukan
kepada Nabi sallallahu’alaih wa sallam dan Abu Bakar radhillahu’anhu. Seperti
Usamah bin Zaid radhiallahu’anhuma ketika memimpin pasukan di dalamnya ada para
shahabat senior radhiallahu’anhum.
Kami
memohon kepada Allah agar memperbaiki kondisi umat Islam, dan menunjukkan para
pemudanya untuk beraktifitas mendapatkan keredoan Tuhannya dan menjadikan
sebagai petunjuk yang menerangi (jalan kebenaran).
Wallahu’alam.
Poin - Poin inti yang disampaikan beliau:
1.
Menuntut Ilmu Agama.
2.
Berdakwah / mengajarkan ilmu
3.
Sabar atas ujian
4.
Menjalankan syari’at
5.
Tazkiyatun nafs menyucikan jiwa
6.
Bergaul dengan para ulama / orang
soleh
7.
Memberikan contoh / tauladan
8.
Memiliki jatidiri islam tidak ima’ah
(mengikuti ajaran selain islam)
9.
Berjihad di jalan Allah
REFERNSI
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz - Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar